(Recirculating Aquaculture System)

Keunggulan dan Kelemahan Berternak Ikan Sistem Teknologi RAS (Recirculating Aquaculture System).

Bioflok

Bioflok: Mengoptimalkan Budidaya Lele.

Ikan Archives - Juaka.Top

ternak lele dikolam terpal, ternak lele media terpal, ternak lele memakai terpal, ternak.

Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula

Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah.

Kamis, 21 Juni 2018

Beberapa faktor dalam menentukan padat tebar ikan lele

Berikut Beberapa faktor dalam menentukan padat tebar ikan lele
  1. Jenis/Bentuk Kolam budidaya, Yang ideal untuk padat tebar adalah kolam bundar dan oval karena kolam tersebut tidak memiliki sudut mati sehingga ikan bebas bergerak , beda halnya dengan kolam persegi yang memiliki sudut mati
  1. Sistem Padat Tebar Budidaya Lele Yang dipilih atau digunakan. Pilih satu system dan pelajari hingga benar2 dikuasai. Tidak ada yang sempurna. Semua kembali kepada ketekunan kita masing-masing.
  1. Teknik Budidaya, untuk teknik budidaya yang meliputi cara perawatan media , pemberian pakan serta penanganan sehari hari ,semakin padat ikan dalam kolam budidaya maka perlakuan lebih extra. Perlu daya dukung alat, dan daya dukung lainnya.
  1. Strain atau jenis lele yang dipelihara. strain lele atau jenis lele dalam budidaya juga sangat mempengaruhi hasil akhir budidaya Lele.
  1. Lokasi Budidaya lele, untuk lokasi sendiri mempengaruhi karena suhu tiap daerah berbeda beda , kenalilah terlebih dahului lingkungan anda, mulai dari curah hujan , intensitas cahaya, suhu udara serta sumber air
  1. Ukuran Lele, padat tebar dalam budidaya lele berbeda beda, susuai dengan ukuran besarnya benih lele. jika ukuran benih 3cm sd 6cm maka umumnya mampu sampai dengan 5.000/m3
Untuk ukuran 7 cm keatas bisa mencapai 3.000/m3 begitu seterusnya. (angka ini bersifat subyektif, tergantung pada pengalaman dan keahlian peternak lele)
  1. Pengalaman dalam budidaya lele, dari semua faktor Pengalaman pribadi adalah faktor yang paling penting. Ilmu yang paling berharga adalah sebuah pengalaman, dan pengalaman itu sendiri hanya akan kita dapat setelah kita melakukan sebuah tindakan
Pesan dari Yurie:
  1. Dalam menentukan padat tebar ideal untuk kolam budidaya lele, kita harus menyesuaikan dengan lingkungan budidaya kita.
  2. Jika baru terjun atau baru memulai budidaya ikan lele, sebaiknya gunakan teknik organik dengan padat tebar sebanyak 100 – 200/m3.
  3. Jangan buru-buru tergiur menebar lele dengan jumlah yang banyak. coba dulu dengan jumlah sedikit, misal 1.000-2.000 ekor. Yang penting hasil akhirnya adalah
    1. Belajar dan focus pada satu system budidaya lele.
    2. Belajar teknik budidaya lele seperti, manajemen pakan, manajemen air, manajemen lingkungan, manajemen penyakit lele dll
    3. Belajar hingga pandai memilih bibit atau benih lele unggul agar hasilnya lebih baik.
    4. Belajar menekan Tingkat kematian lele
Jika 4 hal dasar tersebut sudah di dapat, baru perlahan jumlah padat tebarnya di tingkatkan.

Langkah Cara Penjualan Ikan Lele untuk Pemula Budidaya Ikan Konsumsi

Langkah Cara Penjualan Ikan Lele untuk Pemula Budidaya Ikan Konsumsi

Nah, bagi sobat pemula yang sudah terlanjur membuka usaha ternak lele jangan kawatir bagaimana cara pemasaran ikan lele yang efektif agar meraih untung sesuai modal awal. Berikut beberapa cara penjualan ikan lele yang dapat dicoba.

1. Menawarkan pada Warung Pecel Lele
Diperuntukkan Anda yang memiliki usaha kecil-kecilan ternak lele, bisa menawarkan pada pengusaha penjaja pecel lele. Hal ini karena seantero nusantara sangat suka dengan menu pecel lele.

Terutama sobat dapat menawarkan kerjasama untung bagi dengan membuka lahan yang sesuai permintaan lapangan. Sehingga tercipata kesinambungan untuk selalu order.

2. Menawarkan diri Sebagai Supliner
Banyak sekali pedagang di pasar, maka kesempatan sobat masih terbuka lebar untuk menawari mereka lele, namun harus dengan siasat dapat mengalahkan langganan lama mereka.

Salah satunya Anda dapat bagian permintaan pasar walaupun dengan harga yang lebih rendah. 

Tidak hanya pedagang kaki lima saja, kaum wanita khususnya ibu rumah tangga juga menjadikan ikan lele sebagai lauk yang memiliki harga ekonomis murahnya.

Maka tak heran jika berapa jumlah lele yang beredar di pasar pasti akan terjual habis. 

3. Menemukan Produsen Makanan Berbahan Lele
Sudah tidak dipungkiri lagi jika sekarang ini semakin maraknya pembuatan bahan makanan yang terbuat dari lele. Mulai dari kerupuk kulit lele, abon lele, siomay lele, dendeng lele, hingga nugget lele.

Nah, kesempatan emas bagi sobat pemula budidaya lele untuk menawarkan kerjasama memberikan fasilitas memenuhi kebutuhan pelaku produsen tersebut. 

Jika cara penjualan ikan lele ini berhasil, maka langkah kedepannya akan terasa ringan. Usahapun semakin melebar dengan hasil yang maksimal.

4. Mencari Pengepul yang Dapat Dipercaya
Salah satu cara penjualan ikan lele yang sangat efektif dan menguntungkan serta menyimpan tenaga adalah berkenalan dengan pengepul.

Lakukan jalinan kerjasama dengan pengepul, maka selanjutnya usaha Anda akan didatangi sendiri oleh meraka yang membutuhkan ikan lele. Dengan begitu bentuk dan ukuran kolam sobat akan semakin melebar.

5. Membuka Usaha Sendiri
Kondisi seperti ini dialami bagi pengusaha budidaya lele dengan berat lele melebihi batas maksimal. Jika sudah di atas 130 gram, biasanya cara penjualan ikan lele akan terasa sulit.

Untuk itu, jalan alternatifnya Anda dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan mengolah aneka makanan yang berbahan dari lele. Misalnya, kerupuk lele, nugget lele, abon lele dan lainnya.

Bisa juga ditawarkan pada orang yang suka mengoleksi ikan hias, agar lele tersebut dijadikan hiasan kolam taman meraka. Banyak juga lho yang sudah mengoleksi ikan predator atau ikan besar.

6. Bekerjasama dengan Restoran Terkenal
Memang sih restoran termasuk usaha yang sudah terlihat elit. Namun demi menjalankan cara penjualan ikan lele tidak ada salahnya untuk dicoba dengan menawarkan apa yang mereka butuhkan.
Hal ini banyak sekali restoran yng sudah menyediakan aneka olahan dari ikan lele ini. Akan tetapi, biasanya mereka akan meminta banyak tuntutan mulai dari ukuran dan kualitas. Jika cocok, maka Anda akan menerima laba yang banyak.

7. Menjalin Kerjasama dengan Pemiliki Supermarket

Cara penjualan ikan lele yang terakhir ini tentunya tidak jauh beda dari daftar di atas. Salah satu ikan konsumsi yang pasarnya tidak terbatas adalah ikan lele ini.

Mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas tidak ada yang nolak dengan menu sederhana dari lele. Walaupun supermarket kelihatan mewah, namun menu lele tersedia juga disana.

Mungkin syarat permintaan mereka lebih banyak dan ketat lagi. Namun, disinilah Anda akan menerima bayaran yang melebihi standar pemeliharaan sesuai modal awal hingga akhir.


Cara Penjualan Ikan Lele

Cara Penjualan Ikan Lele

Cara Penjualan Ikan Lele

Cara Penjualan Ikan Lele

Cara memilih bibit ikan lele yang benar

Cara memilih bibit ikan lele yang benar


Berasal dari Budidaya Ikan Lele


Cara yang pertama adalah memastikan bahwa bibit yang akan Anda beli memang berasal dari budidaya ikan lele, bukan bibit dari sembarangan. Anda bisa membeli benih ikan lele tersebut langsung kepada peternak bibit ikan lele, banyak petani ikan yang khusus menjual bibit lele. Jangan membeli benih lele di pasar ikan, karena bisa dipastikan Anda tidak akan mengetahui riwayat indukannya.

Kondisi Fisik Lengkap


Cara memilih bibit ternak lele yang bagus kedua adalah memastikan bahwa kondisi fisiknya lengkap seperti sirip, ekor dan antena. Memang kita tidak bisa memilih satu per satu benih ikan lele yang akan Anda beli. Namun paling tidak Anda bisa mengamati lebih teliti sebagian besar bentuk fisik dari benih ikan tersebut.

Bibit dalam Kondisi Sehat


Kesehatan bibit ikan lele ditandai dengan gerakan yang aktif, lincah dan tidak loyo. Anakan ikan lele terbebas dari segala macam penyakit seperti gatal, herpes, atau jamur/parasit. Ikan lele yang tidak sehat biasanya akan lebih banyak diam dan mengambang di atas permukaan air, badan penuh luka dan nafsu makan yang menurun.

Salah satu cara untuk mengetahui kesehatan benih ikan lele yang hendak Anda beli lainnya ialah warna permukaan kulit yang cerah serta mengkilap, tidak kusam. Kemudian saat ditaruh pada air berarus lemah dia akan bergerak melawan arus.

Memperhatikan Riwayat Indukan


Hal keempat dalam teknik mencari benih lele unggul adalah dengan cara memperhatikan riwayat indukan. Hindari bibit ikan lele yang berasal dari pemijahan dalam tingkat kekerabatan yang tinggi atau biasa disebut inbreeding. Hal tersebut tentunya akan menurunkan kualitas dari ikan lele diantaranya mudah terserang penyakit, tingkat perkembangan yang rendah, serta tingkat hidup yang rendah pula.

Ukuran Bibit Seragam


Jika Anda ingin panen lele dalam satu waktu, tentu harus memilih bibit lele yang seragam ukurannya. Tidak harus mempunyai ukuran yang sama persis, tapi paling tidak hampir sama satu sama lain. Hal tersebut juga gunda menghindari kanibalisme sesama ikan lele saat proses pembudidayaan berlangsung. Biasanya ikan yang lele berukuran besar akan memangsa ikan yang ukurannya terlalu kecil.

Mempunyai Sertifikat CPIB


Hal terakhir yang perlu perhatikan adalah sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Untuk point terakhir ini tidaklah mutlak, akan tetapi apabila bibit lele yng Anda beli mempunyai sertifikat CPIB berarti bisa dipastikan merupakan bibit unggul karena telah diakui oleh instansi terkait.

Nah beberapa point cara memilih bibit ikan lele di atas bisa Anda jadikan patokan apabila ingin memulai usaha budidaya ikan lele unggul. Jika dalam pemilihan bibit serta proses budidaya yang Anda jalankan sesuai prosedur yang ada, maka hasil panen Anda tentunya juga akan bagus.

Cara Mengatasi Penyakit Ikan Lele Pada Kolam Terpal

Cara Mengatasi Penyakit Ikan Lele Pada Kolam Terpal

Budidaya ikan lele adalah bisnis yang sangat menguntungkan jika anda mau menekuninya dengan serius, karena dilapangan pasti terdapat rintangan atau masalah-masalah yang muncul entah itu penyakit atau karena kondisi cuaca dan sebagainya.
Perlu ketelitian dan pengalaman akan ilmu pengetahuan untuk merawat makhluk hidup yang memiliki moncong dan patil ini. Seperti halnya penyakit yang seringkali didapati pada para peternak ikan lele, pastilah dari sini ada kesalahan sehingga lele terkena penyakit.
Butuh tindakan-tindakan khusus agar keberlangsungan kehidupan ikan lele bertahan hingga masa panen datang. Dan bisnis berjalan lancar pakan ikan pun terbayarkan. Baca juga : (Cara Memberi Pakan Lele yang Benar)
Cara mengetahui penyakit apa yang terserang pada ikan lele membutuhkan ketelitian terutama pada tanda-tandanya. Jika anda sudah merasa yakin akan jenis penyakitnya barulah anda bisa melakukan proses pengobatan pada ikan lele yang terserang penyakit.
Nah, bagi anda pembudidaya ikan lele yang mungkin pernah mengalami ini atau yang sekarang ini ikannya sedang terkena penyakit, mari simak ulasan berikut, insyaAllah bermanfaat.

Jenis Penyakit Ikan Lele yang Sering Terjadi

  • Penyakit Jamur Pada Ikan Lele
Umumnya terjadi pada budidaya ikan lele atau ikan air tawar pada kolam terpal yang menggunakan sistem organik. Penyakit jamur ini tandanya tidak menyerang pada lele yang sehat melainkan yang diserang adalah ikan lele yang dalam keadaan lemah dan lemas atau sakit.
Ciri-cirinya ditandai dengan adanya serabut-serabut putih yang ada di bagian tubuh ikan lele yang terserang (luka). Dan penyakit ini umum ditemukan pada jenis ikan tawar.
Cara mengatasi penyakit jamur ikan lele ini bisa dilakukan dengan cara yang cukup sederhana, yaitu cukup dengan menyediakan bahan-bahan berikut ini :
  1. Bahan garam dapur (takarannya 1Kg untuk kolam dg luas 25 m2)
  2. Sediakan 5 liter air bersih
  3. 1 botol cuka sedang
  4. 1 buah tempat untuk mencampur
Cara membuat obatnya yaitu dengan mencampurkan semua bahan tersebut hingga larut secara merata, jika terlihat sudah siap obat bisa ditebar pada kolam ikan lele terpal / organic anda. Ramuan ini juga bisa digunakan pada ikan tawar yang lainnya.
  • Penyakit Bintik-Bintik Putih Lele
Penyakit ini bisa disebut juga (Ichthyphthirius multifiliis) yang merupakan jenis penyakit yang sering dijumpai juga pada ikan tawar. Seperti namanya, cirri-ciri ikan lele yang terserang penyakit ini yaitu terdapat bintik-bintik putih pada tubuh ikan lele maupun insang.
Jenis penyakit ini seringkali disebabkan oleh kualitas air yang ada pada kolam sangatlah jelek dan penyebabnya adalah bakteri protozoa Ichthyphthirius.
Jika sudah terjadi seperti ini maka cepatlah lakukan untuk menganti air kolam dengan air yang terbaru dengan kualitas yang memenuhi standart awal, dan jika sudah selesai menguraskan baru dilakukan pengobatan dengan menebarkan garam dapur 1 Kg untuk luas 25 m2.
  • Penyakit Cacar Pada Ikan Lele
Penyakit cacar ini ditandai dengan adanya bercak-bercak merah karena selaput lendirnya yang terkelupas dan jika lama kelamaan kulit ikan akan melepuh. Dan penyebab penyakit ini adalah bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Hal faktor utama dari kesuksesan budidaya ikan lele adalah pada kualitas air, jika air terasa berbau busuk dan terlihat jelek maka segera ganti airnya.
Cara mengatasi penyakit cacar ikan lele ini yaitu dengan menumbuk 10 lembar daun papaya dan garam 1 Kg dilarutkan dalam air 5 liter (dosisi untuk luas kolam 25 m2), lalu tebarkan secara merata pada kolam.
  • Penyakit Cacing Pipih
Penyakit cacing pipih ini memiliki ciri-ciri menurunnya selera makan serta ikan sering muncul ke permukaan kolam. Penyakit ini merusak insang dan kulit ikan yang mengakibatkan pernapasan ikan menjadi terganggu, keluarnya lendir, warna ikan jelek ata pucat dan sirip yang menguncup.
Cara mengobati penyakit pada ikan yang terkena cacing pipih ini dengan cara mengganti air dalam jumlah besar lalu menebarkan garam halus ke kolam. Atau bisa juga merendam ikan yang sakit dengan larutan kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.
  • Penyakit Parasit
Penyakit ini menyerang insang ikan air tawar, cirri-cirinya ikan sering berputar-putar dan juga menggantung pada permukaan air. Cara mengatasi penyakit ikan ini dengan merendam ikan di larutan formalin konsentrasi 15 – 20 ppm.
Masalah yang terjadi ini adalah hal yang lumrah dan biasa, tidaklah perlu panik jika tenak lele anda terserang penyakit, lakukanlah langkah-langkah yang pasti untuk mengobati ikan lele anda dengan apa yang sudah kami tuliskan.
Dan yang terpenting adalah berharap kepada Tuhan agar dilancarkan semuanya agar terlepas dari masalah penyakit ini.

Hama dan penyakit ikan lele

Hama dan penyakit ikan lele

Pengendalian hama dan penyakit ikan lele
Foto: Auburn University
Hama dan penyakit ikan lele banyak ragamnya, beternak lele tanpa memperhitungkan resiko serangan hama dan penyakit akan membawa malapetaka.
Serangan hama dan penyakit ikan lele bisa dihindari dengan memperbaiki manajemen budidaya. Namun meskipun begitu, tetap saja masih ada faktor eksternal yang tidak bisa dielakkan 100 persen. Banyak hal-hal tidak terduga yang bisa terjadi ketika kita membudidayakan ikan lele.
Sumber hama dan penyakit ikan lele dari faktor internal, antara lain pengaturan pakan yang tidak tepat, benih yang membawa bibit penyakit, sampai pengaturan air yang buruk. Sedangkan dari faktor eksternal antara lain iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional dan lain sebagainya.

Pengendalian hama ikan lele

Dalam beternak lele, hama merupakan gangguan yang bersumber dari organisme besar baik yang sifatnya predator, penggangu dan pesaing. Hama ikan lele yang bersifat predator adalah musang, linsang, dan ular. Di daerah perkotaan kucing pun kadangkala menjadi hama yang perlu di waspadai. Selain itu, ada juga katak yang merupakan predator bagi benih lele yang masih kecil.
Hama yang dikategorikan pengganggu adalah belut, terutama untuk yang beternak lele di kolam tanah. Binatang ini seringkali membuat lubang di pematang sehingga kolam bocor. Hama yang dikategorikan pesaing adalah Ikan gabus atau mujair, karena ikan ini bisa berkembang biak dalam kolam melalui saluran masuk atau keluar air.
Penanggulangan dari serangan hama bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti memagari pinggiran kolam, menyaring jalan masuk dan keluar air, sampai menutup kolam dengan paranet. Apabila kita beternak lele secara intensif, biasanya gangguan hama jarang terjadi karena kolam relatif terawasi terus menerus.

Pengendalian penyakit ikan lele

Penyakit ikan lele hampir sama dengan penyakit yang ditemui pada ikan tawar lainnya. Penyakit yang biasa menyerang terdiri dari penyakit infeksi yang disebabkan jamur, protozoa, bakteri dan virus. Berikut beberapa penyakit ikan lele yang disebabkan oleh infeksi:
  • Penyakit bintik putih (white spot), penyebabnya adalah protozoa dari jenis Ichthyphyhirius multifillis. Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar. Pada ikan lele banyak menyerang benih. Bintik-bintik putih tumbuh pada permukaan kulit dan insang. Bila terkena ikan akan mengosok-gosokkan badannya ke dinding atau dasar kolam. Peyakit ikan lele ini dipicu oleh kualitas air yang buruk, suhu air terlalu dingin dan kepadatan tebar ikan yang tinggi. Untuk mencegah agar ikan tidak terkena white spot, pertahankan suhu air pada kisaran 28oC dan gunakan air yang baik kualitasnya. Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara merendam ikan dalam larutan formalin 25 cc per meter kubik air ditambah dengan malacit green 0,15 gram per meter kubik air selama 24 jam. Pada ikan lele yang sudah besar, penyakit ini juga bisa dihilangkan dengan memindahkan ikan ke kolam dengan suhu 28oC.
  • Penyakit gatal (Trichodiniasis) disebabkan oleh protozoa jenis Trichodina sp. Gejala penyakit ikan lele Trichodiniasis adalah ikan terlihat lemas, warna tubuh kusam dan sering menggosok-gosokan badannya ke dinding dan dasar kolam. Penyakit ikan lele ini menular karena kontak langsung dan juga lewat perantara air. Kepadatan ikan yang terlalu tinggi dan kekurangan oksigen disinyalir memicu perkembangannya. Penyakit ikan lele ini bisa dicegah dengan mengatur kepadatan tebar dan menjaga kualitas air. Penyakit ini bisa dihilangkan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 40 ppm selama 12-24 jam.
  • Serangan bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit ikan lele yang ditimbulkan bakter ini menyebabkan perut ikan menggembung berisi cairan getah bening, terjadi pembengkakan pada pangkal sirip dan luka-luka disekujur tubuh ikan. Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah penumpukan sisa pakan yang membusuk di dasar kolam. Untuk mencegahnya, upayakan pemberian pakan yang lebih tepat dan pertahankan suhu air 28oC. Pengobatan yang paling umum pada ikan benih adalah pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). Caranya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berikan selama 7-10 hari. Apabila penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, gantilah air kolam dua kali sehari. Pada saat penggantian air, tambahkan garam dapur dengan takaran 100-200 gram per meter kubik.
  • Penyakit Cotton wall disease, penyebabnya bakteri Flexibacter Columnaris. Bakteri ini menyerang organ dalam seperti insang. Gejala yang ditimbulkannya adalah terjadi luka atau lecet-lecet pada permukaan tubuh, ada lapisan putih atau bintik putih, gerakan renang lambat dan ikan banyak mengambang. Faktor pemicunya adalah pembusukan sisa pakan didasar kolam dan suhu air yang naik terlalu tinggi. Pencegahannya dengan mengontrol pemberian pakan dan mempertahankan suhu air pada 28oC. Apabila ada anggaran lebih, berikan vaksin pada benih ikan. Utuk mengobati penyakit ikan lele adalah dengan memberikan OTC 50 mg per kg pakan yang diberikan 7-10 hari. Cara lainnya, rendam ikan dalam larutan OTC dengan dosis 3-5 ppm selama 12-24 jam. Ikan lele yang diberi antibiotik baru bisa dikonsumsi setelah dua minggu.
  • Penyakit karena serangan Channel catfish virus (CCV). Virus ini tergolong kedalam virus herpes. Ikan yang terinfeksi tampak lemah, berenang berputar-putar, sering tegak vertikal di permukaan, dan pendarahan dibagian sirip dan perut. Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah fluktuasi suhu air, penurunan kualitas air dan kepadatan tebar yang tinggi. Untuk mencegah serangan virus ini adalah dengan cara memperbaiki manajemen budidaya, menjaga kebersihan kolam dan pemberian pakan yang berkualitas. Pengobatan ikan yang telah terinfeksi jenis virus ini belum diketahui. Namun penyakit ikan lele ini bisa pulih dengan meningkatkan kebersihan kolam seperti mengganti air kolam hingga ikan terlihat pulih.
Selain penyakit ikan lele di atas, terdapat juga sejumlah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi melainkan disebabkan oleh kondisi lingkungan, seperti keracunan dan lain sebagainya. Berikut beberapa penyakit non-infeksi yang penting diketahui dalam beternak lele:
  • Penyakit kuning (Jaundice), penyakit ini akibat dari kesalahan nutrisi pakan. Penyebabnya antara lain kualitas pakan yang buruk, seperti telah kadaluarsa atau pakan disimpan di tempat lembab sehingga pakan rusak. Beberapa keterangan mengatakan jaundice bisa disebabkan oleh pemberian jeroan atau ikan rucah secara kontinyu. Keterangan lain mengatakan serangan jaundice bisa datang apabila dalam air kolam banyak terdapat alga merah.
  • Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS). Penyakit ikan lele ini terlihat dari gejalanya yang khas yaitu pecahnya usus. Penyebabnya adalah pemberian pakan yang berlebihan. Ikan lele merupakan ikan yang rakus, berapapun pakan yang kita berikan akan disantapnya sehingga akan memecahkan usus bagian tengah atau belakang. Untuk menghindarinya, lakukan pengaturan pemberian pakan yang efektif. Kebutuhan pakan ikan lele per hari adalah 3-6% dari berat tubuhnya dan harus diberikan secara bertahap, pagi, siang, sore atau malam hari.
  • Kekurangan vitamin, kasus kekurangan vitamin yang paling sering pada ikan lele adalah kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin ini akan mengakibatkan tubuh ikan bengkok dan tulang kepala retak-retak. Apabila terlihat penyakit ikan seperti ini, berikan vitamin mix yang banyak dijual di pasar. Dosisinya 1 gram per kg pakan lele diberikan selama 5-7 hari.
  • Penyakit keracunan, penyakit ini ditimbulkan karena faktor lingkungan seperti air yang tercemar pestisida, atau akibat kimia industri lainnya. Untuk menanggulanginnya, usahakan penggantian air kolam minimal sebanyak 20% setiap dua kali sehari.

Pakan Ikan Lele


Pakan Alami

Pakan alami yang dapat dikonsumsik ikan lele adalah binatang kecil dan larva seperti plankton dan mikroorganisme positif lainnya, untuk mendapatkan plankton dan mikroorganisme positif harus dilakukan dengan pemupukan pada kolam. Teknik untuk memupuk kolam dengan fermentasi limbah/kotoran ternak seperti kotoran sapi sudah saya jelaskan dipertemuan sebelumnya, bisa anda pelajari pada Cara Sukses Ternak Lele Organik Untuk Bisnis Perikanan.

Pakan alami kaya akan nutrisi yang dibtuhkan oleh ikan lele, karena mengandung protein yang sangat tinggi yang dibutuhkan olahe ikan lele. Jika kolam sudah disini dengan dengan pupuk dan campuran bahan lainnya, biarkan kolam selama 3 minggu untuk menunggu berhasilnya proses pemupukan. Tanda berhasil tidaknya pemupukan pada kolam ikan lele adalah dengan perubahan warna air yang menjadi kehijauan, hal ini berarti mikroorganisme sudah mulai tumbuh berkembang didalam kolam. Selanjutnya dilakukan penyesuaian secara bertahap dengan menambah volume air sebelum benih ditebarkan.

Untuk mempercepat pertumbuhan pada ikan lele, bisa dibuatkan kolam rotifer (cacing bersel tunggal) dengan luas kolam sekitar 10x10 meter. Caranya dengan meletakkan kolam rotifer berada diatas bagian kolam ikan lele. Dengan cara ini kebutuhan pakan alami pada lele akan mudah dipenuhi, dan dengan saluran yang menghubungkan kolam rotifer ke kolam ikan lele tentunya memudahkan pemberian pakan alami.

Pakan Tambanhan

Makanan tambahan juga sangat termasuk kategori Makanan Ikan Lele Yang Bagus Untuk Mempercepat Pertumbuhan, dengan semikian perlu diberikan makanan tambahan untuk lele yang sedang dibudidayakan dikolam pembesaran. Makanan tambahan sangat mudah  didapatkan dan tidak perlu dengan membelinya, makanan tambahan ini bisa berupa sisa-sisa makanan keluarga yang tidak habis, daun kubis busuk, tulang ikan yang lunak, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, serta bangkai binatang apa aja yang bisa anda dapatkan disekitar lingkungan Anda.

Makanan tambahan ini sangat bagus jika diberikan campuran dedak dengan ikan rucah yang sudah ciaduk dengan air dengan perbandingan 9 : 1, dan bisa juga menggunakan jagung giling, dengan bekicot 2 : 1, karena kedua bahan ini memiliki protein yang tinggi.

Jika Anda dekat dengan lokasi pelelangan ikan maka akan sangat bagus bila Anda membeli ikan rucah (ikan kecil) yang tidak layak dikonsumsi menjadi santapan tambahan untuk ikan lele Anda maka ikan lele akan cepat besar.

Pakan Buatan

Pakan buatan selama ini menjadi makanan poko ikan lele yang dibudidayakan, dan pakan buatan bisa didapatkan dengan mudah mulai dari toko-toko peternakan dan pertanian. Memang untuk pakan yang satu ini memerlukan pengeluaran uang setiap pembeliannya, maka dari itu untuk mendapatkan harga yang lebih rendah seharusnya Anda membelinya langsung dalam jumlah yang banyak. Dengan pembelian yang banyak bisa didapatkan dengan harga grosir, tentunya lumayan untuk mengurangi biaya pengeluaran pembelian pakan.

Pakan buatan/pelet sangat bagus untuk menjaga kelangsungan hidup ikan lele karena kandungan gizi didalamnya sudah ditujukan untuk memenuhi nutrisi ikan lele yang dibutuhkannya, tentunya jika nutrisi terpenuhi makan pertumbuhan pembesaran akan lebih cepat. Jika ingin menghemat pengeluaran untuk pembelian pakan/pelet pabrikan, Anda dapat membuat pakan buatan dengan resep sebagi brikut.

Pelet/pakan buatan ini memeliki bahan pokok diantaranya sebagi berikut :

Cara Membuatan Pelet Ikan Sendiri :

·         Haluskan semua bahan diatas, campur dan aduk hingga merata dan halus seperti halnya pasta, kemudian dicetak agar lebih mudah untuk pemberian pakan nantinya.
·         Keringkan dipanas matahari sehingga kadar air berkurang dari 10%
·         Setelah kering, berikan minyak (lumuri) pada pelet agar pelet mempunyai kandungan lemak yang nantinya diperlukan untuk penggemukan ikan lele, pemberian minyak ini juga bertujuan untuk memperlambat tenggelamnya pelet agar semua ikan lele kebagian.

Cara Pemberian Pakan

Untuk cara ini perlu diperhatikan karena ikan lele boleh diberikan makan berupa pelet saat sudah memasuki umut 6 mingguan. Pemberian pelet bisa dilakukan 3-4 kali dalam sehari, dan tergantung kebutuhan makan ikan lele, jika lele sudah menandakan kenyang maka berbentilah menebar pelet karena pelet yang tersisa kan menimbulkan tercemarnya air kolam dan mengundang berbagai penyakit.

Pemberian dilakukan sebaiknya tidak saat turun hujan, karena saat  hujan turun nafsu makan lele akan berkurang bahkan hilang. Jika terik matahari sangat panas, ikan lele biasanya juga kehilangan nafsu makan. Peternak yang baik tentunya memahami binatang peliharaanya!!

Diatas merupakan beberapa Makanan Ikan Lele Yang Bagus Untuk Mempercepat Pertumbuhan, dan dalam teknik pembrian pakan tentunya denga aturan yang sudah saya jelaskan.  Perawatan yang baik dan benar akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan, begitu juga sebaliknya. Dengan keuletan dan kreatifitas seorang peternak untuk menciptakan pakan tambahan, akan bagus untuk menunjang perkembangan budidaya ikan lele yang sedang dilakukan. Untuk lebih jelasnya sudah saya berikan ulasan mengenai Jenis Pakan Ikan Lele dan Cara Pemberian Yang Benar Untuk Meningkatkan Hasil Panen.

Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal


Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal bagi pemula

1. Buat kolam terpal

Yang pertama anda harus memiliki terpal yang dikhendaki oleh anda. Ukuran pada kolam tergantung anda, jika anda belum memiliki kolam baca : 2 Cara mudah membuat kolam terpal sederhana
Saya anggap anda sudah memiliki kolam terpal untuk budidaya ikan lele, langkah pertama anda harus mencuci terpal dan kemudian sikat dengan bersih. Setelah dipastikan kolam bersih kemudian keringkan selama 1 hari, kemudian isi dengan air. Pengisian air hanya di butuhkan setengah dari tinggi kolam anda, jika anda bingung ukur dengan penggaris sedalam 30 cm dan biarkan hingga 1 minggu.

2. Siapkan bibit ikan lele sangkuriang.

Untuk penyediaan bibit lele anda bisa memesannya atau anda bisa mengunjungi peternak ikan lele sangkurian di daerah anda, setahu saya jika anda berada di Jawa Barat saya pernah membeli di daerah Sukabumi dan hasilnya bagus juga.
Untuk penyediaan bibit yang anda akan gunakan itu tidak dipatok, jadi sesuaikan dengan kebutuhan anda. Kalo saya menggunakan bibit dengan jumlah 2.000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Ukuran kolam yang digunakan saya umum di pakai oleh peternak yaitu 3 x 4 x 1 m.

3. Pelihara lele pada kolam terpal

Jika anda sudah memiliki bibit lele sebaiknya anda jangan langsung di masukan ke dalam kolam, masukan terlebihdahulu ke dalam ember besar. Apalagi jika anda baru membeli di peternak, logikanya mereka para lele butuh menyesuaikan tempat barunya dan pada perjalanan dari tempat pembelian sampai ke rumah kita lele mungkin setres dan bikin pusing si lele. Setelah lele berada di ember tambahkan air kolam sedikit demi sedikit, lakukan hal tersebut sampai 3 kali. Tujuannya ya itu tadi lele beradaptasi dengan lingkungan barunya seperti suhu air pH air yang baru dan kemudian lele bisa masuk ke kolam barunya.

4. Rawat dan kontrol lele dengan teliti

Perawatan dalam kolam terpal sangat mudah sekali karena cakupanya sedikit dan mudah kita untuk mengkontrol kondisi pada kolam dan ikan lele yang kita pelihara. Perawatan mencakup pada beberapa tahapan seperti Penambahan air dan Pergantian air, Pemberian Pakan, dan pencegahan serangan hama dan penyakit.

* Penambahan air dan penggantian air

Diperlukan penambahan air pada kolam dengan 15-20 cm, kontrol kondisi air pada kolam biasanya air akan berubah warna, anda harus mengecek airnya jika tercium bau yang tidak sedap maka harus dan wajib anda ganti dengan air yang baru. Berikut ini saya kasihtau caranya :
Pada saluran pembuangan anda buka dan jangan lupa pastikan penyaring sudah terpasang dengan benar, jika air sudah keluar sisakan pada kolam hingga kolam hampir kering. Jangan kaget jika anda melihat ukuran lele anda berbeda-beda, lele termasuk ikan kanibal dan anda harus rajin menyortir ukuran lele jika tidak habis lah lele anda karena mereka bersaing dan saling membunuh. Kesempatan anda ketika anda mengganti air pada saat itulah penyortiran dilakukan. Biasanya ada alat khusus yang memang dibuat untuk sortir ukuran lele anda bisa melihatnya pada gambar dibawah. Namun penyortiran biasanya dilakukan 1 kali dalam sebulan hingga lele berumur 2 bulan. Dan umur 3 bulan air diganti lagi setiap 1 minggu sekali.
Setelah disortir kemudian lele dipisahkan dengan kolam terpal, cuci terpal anda karena biasanya terdapat lumut yang menempel dan kemudian tutup saluran pembuangan. Masukan air ke dalam kolam hingga 40 – 50 cm.
Anda membutuhkan sirkulasi air untuk mencegah bau anyir dan mencegah tumbuhnya lumut, jika air sering berbau maka anda bisa menambahkan air baru kedalam kolam.

* Pakan

Ada banyak pakan alternatif untuk lele, anda bisa membuatnya sendiri dirumah selain harganya murah meriah anda pakan ini sangat tinggi vitamin, protein dan jenis kandungan yang sangat baik sekali untuk pertumbuhannya. Saya sarankan anda jangan memberikan pakan alternatif terlalu sering apalagi dengan jumlah yang banyak karena akan berakibat buruk juga pada lele anda. Tidak hanya anda bisa membeli pelet sebagai pakan dan jika anda ingin membuat pelet sendiri saya sudah siapkan artikelnya silahkan baca : Cara Mudah Membuat Pelet Apung

Pelet memang ada ukurannya, menurut peternak lokal ada pelet halus, pelet ukuran 1, ukuran 2, ukuran 3.
– Ukuran halus untuk lele dibawah 1 minggu
– Ukuran satu pada umur lele sampai 2 minggu
– Ukuran dari 2 minggu sampai mencapai umur 2 bulan
– Ukuran ke 3 pada umur 2 bulan sampai menjelang panen dan sampai panen tiba.
Jenis ukuran ini bertujuan untuk menyesuaikan mulut ikan lele, namun jika anda bingung untuk lebih jelasnya silahkan baca : Mengenal jenis-jenis pakan lele berdasarkan umur lele 1 hari – panen

* Perhitungan pakan dan pencegahan hama penyakit

Anda sudah memahami bagaimana membuat lele anda dari kecil hingga panen tumbuh besar, mereka membutuhkan pengawasan dan perhatian kita untuk mencegah datangnya hama dan penyakit, namun saya tidak suka penjelasan bertele-tele tentang pemahaman ini. Lebih baik mencegah daripada mengobati, yang sering saya temukan para peternak ingin sekali lele mereka tampak sehat dan gemuk akhirnya memberikan pakan seperti orang gila. Berikan pakan secukupnya jika anda memberikan pakan terlalu nanyak maka dampak buruk bisa saja terjadi, makanan yang tidak habis akan mencemari air kolam dan mengundang hama penyakit, apalagi anda menggunakan pakan alternatif sangat beresiko jika tidak habis.
Perhitungan dan menghitung juga pengeluaran anda, jangan asal sehat dan gemuk saja. Lele yang kita budidayakan harus ada timbal balik untuk kita jadi buat apa jika anda membudidayakan setelah dihitung ternyata rugi. Masalah yang paling umum terjadi pada lele sangkuriang kolam terpal yaitu pakan. Jika hasil panen yang anda dapatkan harus ditimbang terlebih dahulu kemudian mulai lah berhitung.
Karena beragam cara perhitungan maka saya ambil garis tengahnya. Jika anda meniru perhitungan saya dan menurut anda cocok maka anda bisa gunakan perhitungan analisis yang saya gunakan untuk menerapkan pada budidaya lele sangkuriang anda.
1. Hitung tenaga yang sudah dikeluarkan dengan jumlah rupiah.
2. Hitung berapa angka kematian lele sangkuriang kita.
3. Hitung penyewaan kolam (walaupun itu kolam pribadi anggap saja kita menyewanya)
4. Hitung biaya tambahan seperti listrik sarana alat-alat dan lain-lain.
5. Hitung pakan lele, jika lele 1 ekor berbobot 1 kg maka saya hitung mereka menghabiskan pakan 1 kg juga.
Nah mudah bukan, setelah anda menghitungnya tinggal total saja berapa pendapatan anda. Sedikit tambahan yang mungkin anda sudah leleah untuk membacanya. Tapi ini sangat membantu anda untuk memulainya.
Kelebihan pada kolam terpal lebih mudah dan lebih gampang kita pelihara dibandingakan anda menggunakan kolam tembok, kolam beton, kolam tanah dan jenis kolam lainnya. Berikut ini adalah keunggulan dari budidaya lele sangkuriang di kolam terpal agar anda tidak ragu lagi untuk membudidayakannya.
1. Terhindarnya dari pemangsa air.
2. Lebih dokus kita dalam perawatan sehingga memudahkan mencapai hasil maksimal.
3. Air yang berada pada kolam mudah sekali kita atur, mudah mengganti air, mudah panen.
4. Kita bisa usaha yang lain karena tidak membutuhkan tempat yang super banyak dan tidak membutuhkan perhatian yang sangat menghabiskan seluruh waktu anda untuk budidaya.
5. Lele yang kita budidayakan lebih berpotensi menghasilkan kualitas tinggi.
6. Tidak ribet dalam penanganan hama dan penyakit yang menyerang.
Semoga penjelasan singkat mengenai budidaya lele sangkuriang di kolam terpal ini bisa anda pahami, namun jika ada yang butuh bantuan atau bertanya tentang hal yang belum anda mengerti anda bisa masuk ke forum kami. Tenang saja forum ini gratis kok karna kami berniat sekedar sering dan berbagi pengalaman dengan anda. Sekarang giliran anda, lakukan pekerjaan anda sekarang jangan buang waktu lagi untuk memulainya.